
Dalam upaya menyukseskan program kerja 100 hari Kinerja Bupati dr Amalia Desiana dan Wakil Bupati Wakhid Jumali, Tim Penggerak PKK Kabupaten Banjarnegara menggelar pelatihan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Kegiatan dibuka langsung oleh Bupati dr. Amalia Desiana, Kamis (15/5/2025) di aula PKK Banjarnegara.
Pelatihan tersebut diikuti oleh pengurus PKK Kabupaten, Ketua Tim Penggerak PKK 20 Kecamatan, Pokja III Tim Penggerak PKK 20 Kecamatan. Hadir pula Kepala Dispermades PPKB, serta Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPKPLH), dengan menghadirkan narasumber Yusvian, ASN pada DPKPLH. Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Sampah dilaksanakan selama 1 (satu) hari bertempat di Aula PKK Kabupaten Banjarnegara.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banjarnegara Sahida Andinasari Wakhid mengatakan, kegiatan pelatihan pengelolaan sampah untuk pupuk organik yang digelar TP PKK Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu upaya kita dalam menanggulangi penanganan sampah dan limbah di tingkat rumah tangga.
“Harapannya para peserta pelatihan dari unsur TP PKK Kecamatan ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat di sekitar terkait pengelolaan sampah. Mari kita olah sampah limbah rumah tangga menjadi lebih bernilai dan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari,” ucap Ibu Sahida.
Lebih lanjut Sahida Andinasari Wakhid mengatakan, kegiatan ini juga untuk memberikan pembekalan kepada anggota PKK dalam pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah, sehingga mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat serta mendorong masyarakat untuk aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Sampah itu mengurangi nilai estetika suatu tempat apalagi rumah, menimbulkan bau tak sedap dan memberikan kesan kumuh dan tentunya akan mdngganggu kesehatan. Keuntungan dari kita mampu mendaur ulang sampah rumah tangga ini salah satunya adalah dapat menjadikan pupuk dari sampah organik dan menjadikan barang yang kembali berguna dalam bentuk lain dari sampah anorganik. Untuk itu mari sama-sama kita tanggulangi sampah dengan cara mendaur ulang menjadikannya bermanfaat, bernilai guna dan menjadikan suatu pendapatan,” ajak Sahida.
Sementara itu, Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana dalam sambutanya menyampaikan bahwa permasalahan sampah dialami oleh semua tempat, tidak hanya Kabupaten Banjarnegara saja. Maka dari itu, untuk menjaga kebersihan dan pengelolaan sampah yang baik di rumah bukan hanya soal kebersihan, tapi investasi jangka panjang untuk kesehatan generasi penerus.
Menurutnya, pengelolaan sampah yang bijak juga dapat menjadi sumber ekonomi. Sampah yang dipilah dan diolah dapat menjadi kompos, kerajinan tangan, bahan bakar atau dijual kembali sebagai barang daur ulang. Artinya, kegiatan ini juga dapat meningkatkan pendapatan keluarga jika dilakukan secara konsisten dan kreatif.
“Oleh karena itu, saya menyambut baik pelaksanaan pelatihan ini. Kegiatan ini juga sangat penting dan strategis, karena menyasar titik awal dari pengelolaan sampah, yaitu di lingkungan rumah tangga. Mari kita gaungkan bahwa sampahku adalah tanggung jawabku. Jadikan pengelolaan sampah sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari,” ajak bupati.
Bupati berharap, melalui pelatihan tersebut, Ibu-Ibu PKK tidak hanya memahami cara memilah dan mengelola sampah dengan benar, seperti memisahkan sampah organik dan anorganik, mengolah sampah organik menjadi kompos, serta memanfaatkan sampah daur ulang menjadi barang berguna.
“Mari kita jadikan pelatihan ini sebagai titik tolak gerakan bersam untuk menurunkan angka stunting, mengurangi kemiskinan, dan melestarikan lingkungan. Peran aktif dalam mengelola sampah menjadi barang yang bernilai guna merupakan salah satu wujud nyata dari program TP PKK Kabupaten Banjarnegara dalam menyehatkan lingkungan,” himbaunya.
Tetap fokus
Lebih lanjut Bupati dr Amalia Desian berpesan kepada pengurus PKK agar tidak perlu banyak kegiatan, tapi fokus pada salah satu kegiatan saja, seprti membuat pilot projek di satu desa untuk menerapkan 10 program pokok PKK dan menjadikan swasembada pangan.
“PKK adalah ajang untuk meningkatkan kreatifitas. setiap kegiatan PKK harus dapat mengangkat masyarakat ekonomi lemah, juga penanggulangan stutnting, sehingga dapat meningkatkan taraf perekonomianya,” pungkas bupati.*** (tim kominfo_bgs/gas).
