
Suara Banjarnegara: Sebanyak 2.500 santri Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin Banjarnegara telah mendapatkan vaksin lengkap.
Hal ini memungkinkan santri, pelajar dan mahasiswa yang berada dibawah yayasan ini dapat menggelar proses pembelajaran tatap muka penuh. Vaksinasi terakhir diselenggarakan di pesantren ini pada Selasa (21/9/ 2021) siang.
“Kami bekerjasama dengan Polres, Dinas Kesehatan dan Kodim. Polres bahkan berkali-kali. Alhamdulillah semua santri dan guru sudah 100% divaksin,” kata Ketua Yayasan Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin Banjarnegara, KH. M. Hamzah Hasan.
Ia mengatakan, dengan seluruh santri dan guru mendapatkan vaksin, maka proses pembelajaran baik formal maupun nonformal dapat dilangsungkan dengan tatap muka. Kelas terbatas yang sebelumnya diberlakukan dapat digabung dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Salah satu peraturan yang masih berlaku adalah, untuk guru dari luar kota sebelum mengajar harus swab dulu di Poskestren, kami menyediakan fasilitas ini. Tujuannya agar aman,” lanjutnya.
Namun pihaknya masih memberlakukan peraturan ketat bagi wali santri yang akan mengunjungi anaknya di pesantren.
Menurutnya, wali santri selain harus menerapkan protokol, juga harus ditempat yang disediakan, yakni bilik kunjung yang dibatasi kaca.
“Orang tua menitipkan anak mereka disini, kami harus menjaganya dengan baik, termasuk melindungi mereka dari Covid-19. Dan itu juga bisa dibawa orang tua saat mengunjungi anaknya. Disinilah kami tetap harus berhati-hati,” lanjutnya.
Ditambahkan, wali santri yang hendak mengunjungi anaknya di pesantren juga harus menunjukkan kartu vaksin sebagai bukti telah mendapatkan vaksin. Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk segera divaksin di pusat layanan vaksin yang disediakan pemerintah.
“Apalagi untuk jamaah (pengajian selapanan) Minggu Kliwon, wajib hukumnya untuk divaksin. Ini agar kita semua aman, Indonesia aman dan kembali normal,” tandasnya. (jk)
